Rabu, 18 Mei 2011

Bermalam di rumah Trans 1995



Desa Kadungan Jaya Kec. Kaubun cikal bakalnya adalah daerah transmigrasi tahun 1995. Tentunya sebelum tahun itu adalah berupa hutan belantara. Pada awalnya ada 240 KK yang berasal dari Bima (NusaTenggara), Trenggalek (Jawa Timur), Banjarnegara (Jawa Tengah) dan trans local dari suku banjar. Trans asal Bima (Nusa Tenggara) mendiami RT. 01 dan 03, trans asal Trenggalek (Jawa Timur) dan Banjarnegara mendiami Rt. 5 – 10. Trans local mendiami Rt. 04. Dari 240 KK trans lokal sebanyak 57 KK. Transmigrasi disini awalnya tidak berhasil, masyarakat tidak sukses dalam menjalankan usaha tani, musuh utama adalah dimakannya hasil pertanian oleh babi hutan. Dari 240 KK hanya tinggal 70 KK yang didalamnya terdapat 15 trans lokal. Kebanyakan masyarakat yang tidak krasan berasal dari Bima (Nusa Tenggara). Baru 1 tahun yaitu tahun 1996 mereka berlomba lomba menjual dengan harga murah sekali yaitu 250 ribu per 1/2 hektar (50 x 100 =5000m2), bahkan ada yang hanya ditukar dengan 10 ekor ayam atau 2 kaleng beras karena saking tidak berharganya tanah didaerah ini.
Namun seiring bertambahnya waktu daerah ini bertambah maju mulai dibukanya perkebunan Kelapa Sawit, harga tanah sekarang yang dulu tahun 1996 hanya 250 ribu per ½ hektar (5000m2)sekarang mencapai 10 juta rupiah. Dari 70 KK tersebut kini telah berkembang menjadi 295 KK.
Untuk tingkat pendidikan, hanya terdapat sarjana sebanyak 4 orang, rata rata jurusan Stiper(Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian), rata rata masyarakat berpendidikan SMP, karena SMA harus ke kec, Kaubun yang berjarak 60 km. Desa Kadungan Jaya telah mempunyai SMP Negeri dan sudah meluluskan sebanyak 9 angkatan.
Dengan adanya PNPM Mandiri Perdesaan sangat membantu untuk kemajuan dan perkembangan daerah ini melalaui kegiatan Pembangunan Infrastruktur Desa dan Simpan Pinjam Perempuan.
Desa Kandungan Jaya siap mengikuti kompetisi PNPM-MP 2011 dengan usulan unggulan yaitu jalan usaha tani 2000 x 4 m2 dan Gedung Puskesmas Pembantu serta usulan Simpan Pinjam Perempuan.

Selasa, 17 Mei 2011

Pesona Sangkulirang


Kecamatan Sangkulirang adalah kecamatan tertua di kabupaten kutai timur. Dari kecamatan ini banyak melahirkan para pemimpin baik skala kabupaten, propinsi maupun nasional. Masih banyak masyarakat suku asli Kalimantan yang bermukim di daerah ini. Kecamatan ini beribukota di sebuah pulau yang tidak begitu luas, hanya sekitar 2 km x 4 km atau 8 km2 yang berpusat di desa benua baru ulu. Karena terlalu luasnya kevamatan ini dimekarkan menjadi 5 kecamatan, yaitu: Sandaran (ujung timur berdekatan dengan pulau Sulawesi), karangan ujung barat ( berhimpitan dengan kabupaten berau), kaubun, kaliorang dan sangkulirang itu sendiri. Pada tahun 2000 kecamatan ini mekar menjadi3 kecamatan, yaitu kecamatan Sandaran, Kaliorang dan Sangkuliran itu sendiri. Kemudian tahun 2005 kecamatan Kaliorang yang baru berusia 5 tahun tersebit mekar menjadi kec. Kaliorang dan kaubun sedangkan kecamatan Sangkulirang mekar lagi menjadi kec.Karangan dan Sangkulirang itu sendiri. Sangkulirang Tentang kecamatan sangkulirang lebih detail dapat dilihat dari blognya fasilitatorkecamatannya yaitu Marten Tayo arek Sulawesi dengan alamat http://www.upksangkulirang.blogspot.com atau seputar kondisi alam http://rmbr.nus.edu.sg/rbz/biblio/57/57rbz119-125.pdf atau di Wikipedianya.
4 (empat) kecamatan yang dilahirkan oleh sangkulirang akan anda temukan potensi dan pesonanya adalah sebagai berikut:
1. Kecamatan Kaubun(Hasil Pemekaran Kec. Kaliorang pada tahun 2005)
Mayoritas padang Sawit menghampar di mana-mana. Jangan heran kalau banyak para pejabat dan artis ibukota berbondong-bondong kemari. Mereka kesini bukan mau manggung untuk terima order, hal ini disebabkan mereka memiliki berhektar-hektar kebun sawit sebagai investasinya. Harga kebun sawait hanya berkisar 25 juta per hektar, sangat murah bagi ukuran para investor. Banyak sekali desa yang dihuni oleh masyarakat transmigrasi, untuk itu di kecamatan kaubun banyak terdapat orang jawa tengah, jawa barat, jawa timur, NTT, Sulawesi,dll. Sentra pertanian berkembang pesat karena telah dibangunnya bending Kaubun. Karena sector pertanian ini, mengakibatkan laju perekonomian terbagus diantara 4 kecamatan yang dilahirkan oleh kec.sangkulitrang.
2. Kecamatan Kaliorang(Hasil Pemekaran Kec.Sangkulirang tahun 2000)
Kecamatan yang terkenal karena pisangnya ini berada di wilayah pesisir timur berbatasan dengan selat makasar. Pisang yang terkenal adalah Pisang Gepok Golok yang artinya pisang kapok yang berasal dari dusun golok, dusun golok berlokasi di desa kaliorang kec.kaliorang. Harga pisang disini sangat murah , yaitu hanya Rp. 3.000,- / sisir . Berminat hubungi Bpk. Asri (HP: 085305490045). Kemampuan produksinya mencapai 130.000 sisir / bulan. Tanaman pisang kapok golok berada di luas lahan 200 ha dan rencana pengembangan akan dilakukna sebanyak 75 ha. Di desa kaliorang akan direncanakan pelabuhan Kalimantan timur, nama pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Maloy yang merupakan perluasan dari pelabuhan Maloy yang berada di utara desa kaliorang yang masuk kec. Sangkulirang. Potensi daerah ini ke depannya sangat bagus, selain akan dibangun pelabuhan laut juga akan dibangun pelabuhan cargo batubara di pulau Miang yang masuk kawasan kec.Sangkulirang namun di wilayh timur kaliorang.

3. Kecamatan Sandaran (Hasil Pemekaran Kec. Sangkulirang tahun 2000)
Menuju ke sana sekitar satu setengah jam dengan speedboard dari kecamatan sangkulirang menyusuri tepi pantai. Kecamatan yang paling terbelakang ini sangat sepi, jangankan wilayah desanya wilayah kecamatannya sangat sepi sekali. Beribukota di desa manubar. Kesulitan transportasi yang menyebabkan kecamatan ini menjadi paling tebelakang. Dari Maubar untuk menjangkau wilayah desa terjauh bahkan harus mengeluarkan kocek Rp. 6.000.000 untuk sekali jalan menggunakan perahu sewa karena belum ada angkutannya dan masih harus melawan ganasnya ombak selat makasar. Desa tersebut adalah desa tanjung mangkaliat tepatnya di monyong pulau Kalimantan yang mengarah ke pulau Sulawesi.
4. Kecamatan Karangan (Hasil Pemekaran Kec. Sangkulirang tahun 2000)
Ada duaperjalanan yang bisa ditempuh untuk menggapai lokasi ini. Memakai speddboard sekitar 2 jam dari kecamatan sangkulirang, atau jalan darat 3 jam dari kecamatan kaliorang dengan melewati kecamatan kaubun. Jangan dipikir jalannya mulus, jalan berlumpur kalau sehabis hujan sangat tak mungkin dilewati dan harus menunggu beberapa hari baru bisa masuk. Potensi sungai dan pertanian sangat bagus dikembangkan di daerah ini.